Kasus Anjing Milik Bima Aryo Berujung Protes Warga


Kasus Anjing Milik Bima Aryo Berujung Protes Warga Anjing yang menewaskan ART tengah diobservasi petugas. (Dok. Sudin DKPKP Jaktim)

Polisi masih menunggu keterangan saksi ahli pidana untuk mengusut kasus kematian seorang asisten rumah tangga (ART) akibat digigit anjing jenis Malinois Belgia milik Bima Aryo.

Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke Kementerian Hukum dan HAM untuk meminta saksi ahli pidana tersebut.

Ilustrasi.Ilustrasi. (Istockphoto/D-Keine)
"Kita sudah melayangkan surat ke Kemenkumham untuk meminta saksi ahli pidana, tapi sampai detik ini yang bersangkutan belum ada ke kami," kata Rasyid kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/9).


Disampaikan Rasyid, ahli pidana itu diperlukan untuk menggali unsur pidana dalam kasus tersebut. Selain itu, juga untuk memutuskan pasal apa yang akan digunakan dalam kasus itu.

Sampai saat ini, kata Rasyid, pihaknya telah memeriksa enam orang saksi, termasuk keluarga pemilik anjing. Nantinya, kata Rasyid, ahli pidana itu bakal menentukan keterangan para saksi itu bakal diarahkan pada pasal apa.

"Kita harus tahu bunyi daripada hasil pemeriksaan saksi ini mau diarahkan ke pasal berapa, jadi kita harus punya saksi ahli pidana," ujarnya.

Diketahui, saksi terakhir yang diperiksa adalah ibu dari presenter televisi Bima Aryo yang berinisial TD. Dalam pemeriksaan itu, lanjut Rasyid, terungkap bahwa anjing tersebut merupakan milik TD.

"Iya milik ibunya, itu menurut hasil lidik oleh pemeriksa," ucap Rasyid.

Ilustrasi anjing galak.Ilustrasi anjing galak. (REUTERS/Jason Lee)
Untuk Bima, disampaikan Rasyid, tidak akan diperiksa oleh penyidik. Alasannya, karena Bima tidak ada di lokasi saat kejadian. Dengan begitu, Bima dianggap tidak tahu menahu perihal peristiwa tersebut.

Protes Warga

Kasus gigitan anjing milik Bima Aryo berujung pada protes warga setempat. Warga resah dengan keberadaan anjing yang merenggut nyawa manusia.

Terkait protes warga sekitar yang menolak keberadaan anjing di daerah itu, Rasyid menyebut kasus gigitan anjing di daerah itu memang bukan pertama kalinya terjadi.

Kasus yang menewaskan ART tersebut merupakan kasus yang keempat. Namun, tiga kasus gigitan anjing sebelumnya tidak sampai menyebabkan korban tewas.

"Tidak menghendaki ada anjing lagi karena memang sudah tiga orang yang kegigit anjing," ucap Rasyid.

Rasyid juga menuturkan dalam tiga kasus sebelumnya juga tidak pernah ada laporan ke pihak kepolisian. Dalam kasus terakhir, diungkap Rasyid, laporan polisi itu dibuat oleh pihak RS Adhyaksa Jakarta Timur.

Saat kejadian, kata Rasyid, ibu Bima Aryo dan keluarga langsung membawa korban ke RS Adhyaksa. Namun, setelah diperiksa, pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban telah meninggal.

"Nah dari pihak rumah sakit itu langsung melapor ke kami ke kepolisian, dari pihak kepolisian langsung turun ke lokasi ke rumah sakit untuk melihat mengetahui apakah benar kejadian tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, seorang asisten rumah tangga bernama Yayan ditemukan tewas di kediaman majikannya di Jalan Langgar RT 04 RW 04 Nomor 41, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8).

"Diduga, korban meninggal karena serangan anjing majikannya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190910100513-12-428991/kasus-anjing-milik-bima-aryo-berujung-protes-warga
Share:

Recent Posts